Senin, 10 Agustus 2015
Vitiligo Membaik dengan FIRMAX 3
Vitiligo merupakan penyakit pigmentasi dimana melanosit dari kulit menjadi rusak. Sebagai hasilnya, muncul belang putih pada kulit di berbagai bagian tubuh. Belang serupa juga muncul pada kedua selaput lendir, jaringan yang melapisi bagian dalam mulut hidung, begitu juga retina. Rambut yang tumbuh pada area yang terkena dampak vitiligo terkadang berubah menjadi berwarna putih.
Vitiligo merupakan penyakit yang terjangkit pada sekitar 1% dari populasi. Beberapa tokoh terkenal diketahui menderita penyakit ini, seperti Michael Jackson. Selain itu ada juga bintang TV Jon Hamm dan model Chantelle Brown-Young.
Lalu apa yang menyebabkan belang putih tersebut, dan bagaimana cara mengobatinya? Vitiligo dianggap sebagai kondisi autoimun yang berdampak pada pria dan wanita dari segala usia dan ras. Sel dari sistem imun biasanya selalu menghadapi infeksi, tapi pada kasus vitiligo, para penderita memiliki sel sistem imun yang mulai menyerang sel pigmen dari kulit (melanosit). Itu bukan berarti karena sistem imun menjadi tidak atau kurang aktif tapi merupakan penyimpangan perilaku dari sistem imun.
Penyakit vitiligo bukan infeksi, tidak juga menular, bukan kanker, atau disebabkan karena makanan. Penyakit ini secara umum tidak menurun kepada anak serta penderita vitiligo biasanya segar dan bugar. Beberapa penderita bisa menjadi penyebab vitiligo, misalnya pada wilayah yang mengalami trauma kulit akibat jahitan bedah, luka, atau tergores.
Meski kemunculan kasusnya sudah cukup banyak, belum ada cara untuk menentukan apakah vitilito yang diderita akan terus berkembang seiring waktu. Kondisi ini tidak diragukan lagi akan berdampak pada luka psikologis dan pada banyak kasus juga dapat berdampak pada pekerjaan, hidup, dan hubungan. Edukasi dan peningkatan kepeduliaan publik terhadap vitiligo tentunya merupakan cara untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Vitiligo sebaiknya didiagnosis oleh dermatolog. Biasanya pemeriksaan kulit adalah metode yang dibutuhkan, pada kasus tertentu kadang hingga melalui biopsi kulit melalui analisis mikroskop agar dapat mengetahui kondisi vitiligo. Meski tidak harus melalui tes darah untuk mendiagnosis vitiligo, cara ini kadang dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat kondisi autoimun lain yang ikut mengalami peurbahan.
Fakta Penyakit Vitiligo
Ahli kesehatan Melissa Conrad Stöppler, MD menyampaikan beberapa fakta medis yang terjadi pada vitiligo:
Penyebab utama dari vitiligo belum diketahui, meski banyak ahli yang percaya penyebabnya adalah kondisi autoimun yang salah menyerang dan menghancurkan sel tertentu di dalam tubuh.
Kebanyakan orang yang memiliki vitiligo akan mengalami perubahan kondisi saat berusia 40 tahun, namun ada juga yang mengalami perkembangan sebelum usia 20 tahun.
Vitiligo terkadang merupakan gejala dari kondisi kesehatan tertentu, seperti disfungsi tiroid.
Beberapa pengobatan medis dapat mengurangi kondisi yang memburuk, tapi penyakit vitiligo sulit untuk disembuhkan.
Dalam dua dekade terakhir, riset yang mengkaji peran melanosit pada vitiligo telah berkembang pesat. Berbagai kemajuan teknis, seperti pemetaan gen dan kloning telah mencapai kemajuan pesat agar memahami melanosit pada level sel dan molekular. Para peneliti ingin mengetahui apakah perlakuan tertentu terhadap melanosit dapat membantu menghentikan penyebaran depigmentasi.
Sejauh ini, para peneliti di University of Colorado mengadakan proyek kolaboratif skala besar untuk mencari gen yang dapat berkontribusi pada vitiligo untuk kelompok etnis tertentu. Para peneliti menemukan bukti salah satu gen yang terkait dengan vitiligo, yaitu gen bernama NALP1. Temuan ini diharapkan mampu membawa analisis genetik lanjutan dari grup tersebut yang akan membantu mereka mengidentifikasi satu atau banyak gen yang rentan vitiligo lainnya.
Penanganan dan Pengobatan Vitiligo
Terdapat beberapa pengobatan yang tersedia untuk mencoba memperoleh kembali pigmen pada area yang berdampak. Krim medis, laser, dan metode pengobatan dengan cahaya lainnya sering menjadi pilihan utama pada pengobatan. Hasil pengobatan biasanya baru terlihat sekitar enam bulan dan pengobatan bisa jadi berlanjut hingga 2 tahun jika perkembangannya positif.
Pada situasi khusus, teknik bedah tertentu juga dapat digunakan untuk memperbaiki pigmentasi. Untuk menyembunyikan area yang terkena dampak vitiligo, kosmetik tertentu tersedia untuk menutupi belangnya. Namun terdapat keuntungan dan kerugian sesuai jenis kosmetik masing-masing.
Pendekatan menyeluruh untuk mengobati vitiligo merupakan metode pengobatan yang utama dan diiringi dengan konsultasi bersama ahli kesehatan. Pengobatan harus dipilih secara teliti serta melalui pengawasan dan bimbingan dermatolog. Metode baru sedang dikembangkan untuk metode pengobatan baru vitiligo yaitu modulator imun yang bernama “biologic”. Metode ini bekerja dengan menstimulasi hormon penghasil melanosit.
Vitiligo telah sangat lama dianggap sebagai penyakit misterius. Penyakit ini sudah saatnya diketahui banyak orang, edukasi dan mengajak masyarakat peduli dapat mengatasi ketidaktahuan masyarakat tentang penderita vitiligo.
sumber http://www.bglconline.com/2014/06/vitiligo-penyakit-kulit-pigmen/
TESTIMONI PENDERITA VITILIGO MENGGUNAKAN FIRMAX3
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar